Sabtu, 17 Maret 2012

Sisi Gelap

Oke, buat yang sebelumnya sudah pernah mampir ke blog saya, dan mencari-cari post yang judulnya "Sedikit Sesi Curhat.." lalu ternyata sudah tidak ada, jangan panik! Karena emang sengaja saya hapus hehe. Saya pikir-pikir mungkin tulisan saya terlalu tajam, dan kalau saya sendiri baca lagi takut rasa kesal yang dulu muncul lagi.

Mungkin saya akan coba perhalus apa maksud saya. Maksud saya adalah: Hal apa yang bisa membuat 'sisi gelap' dari seseorang keluar?

Sisi gelap? Ya, sisi yang kita tidak pernah melihatnya dalam kehidupan sehari-hari. Sisi yang membuat kita menjadi orang yang 180 derajat berbeda dari sebelumnya. Sisi yang membuat kita bukanlah kita yang biasa dikenal. Apa semua orang memiliki sisi gelap ini? Hampir semua, mungkin. Biasanya, sisi gelap muncul ketika ada sesuatu yang benar-benar, sangat tidak disukainya.

Nah dalam kasus saya, sisi hitam saya muncul ketika menyinggung kesukaan saya: otomotif, mobil, dan kawan-kawannya. Seperti contoh cerita saya dengan sahabat saya '7Friends' yang sekarang 'putus' karena sisi hitam saya keluar ketika mereka memaksa saya ikut ke acara mereka, padahal saya sudah sangat ngebet ke Indonesia International Motor Show 2010. Walaupun pada akhirnya saya ikut ke acara mereka dan tetap bisa ke IIMS, saya tetep saja kesal. Dan juga akhir-akhir ini saat ayah saya mengganti pelek mobil standar ke pelek ring 17 inci yang saya gak suka sama sekali. Hampir sebulan berlalu, saya masih rada kesal kepada ayah saya. Jika beliau membicarakan tentang mobil, saya yah diam aja sambil mangut-mangut, berbeda dibandingkan sebelumnya sangat excited bahkan sampai ngerelain uang tabungan sendiri buat beli beberapa aksesoris untuk mobil.

Ohya sebenarnya apa sih sisi gelap itu? Dalam suatu sumber yang dikutip di kaskus.us: Jika menurut penulis terkenal Amerika, Mark Twain, ia mengatakan, "Everyone is a moon and has a dark side he never shown to anybody" (Setiap orang adalah seperti bulan, mempunyai sisi gelap yang tidak pernah ia tunjukkan kepada orang lain). Masih ingatkah dengan kisah legendaris terkenal yang berjudul Dr Jekyll dan Mr Hyde karya sastrawan Inggris terkemuka, Robert Louis Stevenson? Dalam kisah ini diceritakan soal seorang dokter terkemuka yang mempunyai dua sisi kepribadian. Pada suatu saat, dia adalah seorang dokter yang menolong dan membantu orang, menyelamatkan nyawa orang. Namun, setelah meminum ramuan tertentu, dia pun berubah menjadi seorang malaikat maut pencabut nyawa yang berbahaya. Masih mempunyai hubungan dengan kisah ini, adalah film box office beberapa tahun lalu yakni Star Wars. Dalam salah satu kisahnya yakni serial Return of The Sith, diceritakan soal bagaimana seorang Jedi yang hidupnya terhormat bernama Anakin Skywalkers yang kemudian berubah menjadi pria yang ganas dan berbahaya.

Mungkin kutipan di atas terlalu jauh yah dengan maksud saya. Tapi setidaknya mungkin dapat sedikit gambaran. Konfirmasi bahwa setiap orang pasti memiliki sisi ini, hanya yang jadi perbedaan adalah bagaimana sikap kita terhadap sisi ini?

Menurut analisa saya -yang bukan seorang Psikolog atau ahli dalam kejiwaan, hanya mahasiswa Sains- ada dua macam sikap. Pertama, membiarkan sisi hitam ini terserap, menjadi ciri dari dirinya. Jadi terbalik, sisi inilah yang paling sering muncul, sedangkan sisi terang / sisi baik hanya datang sesekali. Kedua, menyadari kalau sisi gelap itu muncul. Nah disini dibagi lagi, apakah: 1) ia sadar namun membiarkan sisi gelap itu keluar, atau: 2) sadar namun mampu meredamnya?

Mungkin kebanyakan orang berada pada posisi kedua, poin satu. Nah kalau saya? Entahlah, pada kasus '7Friends' tahun 2010 jelas posisi kedua poin satu lah yang saya alami. Namun pada kasus dengan ayah saya, saya saat itu sedikit menyadari, namun saya membiarkan sisi gelap itu menguasai diri saya. Dan saat tulisan ini ditulis, sebelumnya ayah saya menelepon, menceritakan tentang mobil (yang sedang dalam proses mutasi dari Jakarta ke Bogor), sisi itu muncul. Saya terdiam sebentar, lalu merespon dengan balasan cukup singkat. Setelah telepon ditutup, sisi itu muncul sambil berkata "harusnya gw balesnya lebih tajem", tapi untunglah itu tidak terjadi.

Jadi, poin yang mana? Tengah-tengah sedikit mepet ke poin satu mungkin. Terkadang sih saya sadar juga jika sedang dalam keadaan seperti itu hati saya berkata: "Istigfhar dit, Astagfirullaahal'adziim", namun terkadang juga setelah itu malah lanjut dan sisi gelap itu menguasai lagi.

Itulah dia: "Kamu tahu kalau itu salah, namun kamu tetap melakukannya." Kalau kata teman saya, Ian, itu namanya orang yang Fasik. Harus kita sadari, sisi gelap itu juga termasuk yang dipengaruhi oleh amarah dan hawa nafsu. Dalam kasus saya, saya dipengaruhi oleh hawa nafsu, lalu berkembang menjadi amarah. Jadi ya kembali lagi ke kualitas Iman kita masing-masing. Saya akui Iman saya belumlah 100%, namun dari sikap dimana saya 'sadar' mungkin suatu pertanda baik dan sebuah kemajuan dibandingkan tahun 2010.

Yah, masih banyak yang harus saya perbaiki, malah, sangat banyak. Dan berakhirlah kepada konklusi bahwa kita harus terus memperbaiki Iman diri kita, lebih dekat lagi kepada Pencipta kita, dan cuplikan status dari teman saya, Naely: "Ujung-ujungnya....
Yang ada di benak.... "kita tuh mw apa sih???? tujuan kita apa sih???"
Jawabnya.... "mempersiapkan diri menghadapi kematian sampai kita siap bilang 'wilujeng sumping ya malaikat 'azroil...' "

3 komentar:

  1. -.-a kirain sisi gelap apaan dit...dit...hahaha
    postingannya bagus ^^d

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh nisdi punya blog? hehe makasih :D

      Hapus
    2. sebenernya ga ngerti cara bikin blog. drpd kepo -_-a mending nyoba2 hehehe

      Hapus