Sabtu, 29 Desember 2012

Konsisten

kon·sis·ten /konsistén/ a 1 tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek; 2 selaras; sesuai: perbuatan hendaknya -- dng ucapan (http://www.kbbi.web.id/index.php?w=konsisten)

Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Konsisten berarti tetap (tidak berubah-ubah), selaras. Ini bisa diartikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai melakukan sesuatu hal yang tetap.

Disini mengapa saya mengangkat topik konsisten adalah karena keambiguan dari kata Konsisten itu sendiri, yang baru disadari baru-baru ini. Sekarang jika kasusnya begini: Ada seseorang yang mengakui bahwa dirinya tidak konsisten. Dia mengakui bahwa dirinya suka beribadah secara rajin dan mendalam, namun dia juga suka melakukan maksiat. Ketika menyadari dia telah melakukan maksiat, dia menyadari bahwa itu salah dan kembali beribadah. Namun saat kedalaman beribadahnya kurang dan ada kesempatan, ia kembali melakukan maksiat. Dia mengeluhkan bahwa dirinya 'amat sangat tidak konsisten' karena terus menerus mengulangi hal itu. Hal ini ia akui sudah terjadi sejak lama, sejak ia masih kecil. Di saat terpikirkan, Ia menyalahkan dirinya karena merasa tidak konsisten.

Ia tidak menyadari, bahwa kegiatan yang ia katakan 'tidak konsisten' itu telah membentuk suatu pola. Ibadah lalu maksiat, menyesal, lalu beribadah. Lalu maksiat, begitu seterusnya. Terus menerus. Dengan kata lain, secara otomatis dirinya bisa dikatakan "konsisten", iya kan? Karena terus melakukan dua hal itu secara berulang-ulang secara periodik dalam waktu yang lama. Ya, benar. Ia konsisten dalam melakukan dua hal yang berlawanan.

Dalam hal ini, mungkin ia terlalu menghukum dirinya sendiri karena fokus menganggap dirinya tidak konsisten tanpa menyadari bahwa sesungguhnya dirinya telah konsisten. Yah, konsisten dalam keburukan. Ia hanya konsentrasi untuk membuat dirinya Konsisten, tanpa membuat secara spesifik Konsisten apa yang ia mau. Karena jika dengan keadaan diatas pun dia sudah konsisten, iya kan?

Yang harus dilakukannya, adalah Konsisten untuk Beribadah, Konsisten untuk Meninggalkan Maksiat, Konsisten untuk Kebaikan, sehingga perlahan Kekonsistenannya bisa meninggalkan Konsistennya yang dulu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar